MAHABHARATA MERUPAKAN SEJARAH
Banyak terjadi salah mengerti di masyarakat Bali khususnya yang mayoritas
beragama Hindu dan juga masarakat Indonesia pada umumnya mengenai Mahabharata.
Sebagian besar dari kita masih keliru memandang Mahabharata adalah cerita
karangan bukan fakta realitas atau sejarah. Dengan demikian tidak mantap dengan
kitab suci Bhagavad Gita karena dikira bersumber dari sebuah cerita karangan.
Untuk menghilangkan semua keraguan itu, berikut akan disajikan beberapa penjelasan
berdasarkan bukti-bukti sejarah.
Mahabharata di dalam Veda disebut Itihasa yang artinya demikian terjadi seperti itu. Bhagavad Gita yang sumbernya Mahabharata adalah suatu realitas bukan fiksi, dengan tokoh seperti Sri Krishna dan Arjuna adalah tokoh yang benar-benar pernah ada.
Bukti bukti sejarah Mahabharata adalah:
Mahabharata di dalam Veda disebut Itihasa yang artinya demikian terjadi seperti itu. Bhagavad Gita yang sumbernya Mahabharata adalah suatu realitas bukan fiksi, dengan tokoh seperti Sri Krishna dan Arjuna adalah tokoh yang benar-benar pernah ada.
Bukti bukti sejarah Mahabharata adalah:
- Medan perang Kuru Setra masih bisa dilihat di India kira-kira 3 jam perjalanan dari New Delhi, namanya setelah 5100 tahun belum berubah, tetap saja Kuru Setra. Di sana terdapat peninggalan sejarah sebuah sumur tempat Drupadi mencuci rambut, untuk mengakhiri sumpahnya ketika dilecehkan oleh Dursasana.
- Ada tempat di mana Bhagavad Gita disabdakan yang disebut Joytisar. Di sana masih berdiri pohon yang menjadi saksi percakapan Sri Krishna dan Arjuna.
- tempat di mana Bisma gugur dengan berbaring di atas anak panah. Diselidiki dengan peralatan modern memang di sana pernah terjadi pertempuran yang dahsyat.
- daerah Mathura, (yang dalam Mahabharata juga bernama Mathura), terdapat penjara Kamsa di mana Devaki dan Vasudeva dipenjarakan. Di sanalah Tuhan muncul sebagai Purnam Avatara Sri Krishna, memberi peran kepada Devaki dan Vasudeva sebagai orang tuanya. Sri Krishna adalah Tuhan Narayana. Penjara Kamsa di Matura saat ini menjadi tempat suci, beribu-ribu orang datang berziarah untuk melihat di mana Tuhan Narayana/Sri Krishna muncul 5100 tahun yang lalu dan peziarah menguncarkan doa-doa pujian kepada Tuhan yang pernah muncul di sana.
- Vrindavan di mana tempat ini menjadi lila (aktivitas rohani) Sri Krishna, sampai sekarang tempat ini menjadi kawasan suci, yang memancarkan vibrasi rohani. Seluruh kegiatan masyarakat Vrindavan sepenuhnya rohani.
- ditemukannya bekas kerajaan Sri Krishna di Dvaraka [Yang baru-baru ini disiarkan melalui siaran televisi Discovery (melalui Indovision)]. Bukti-bukti sejarah ini ditemukan di dasar laut. Dalam Mahabharata kerajaan Krishna Dvaraka disebutkan tenggelam.
- Manipur di mana Raja Manipur adalah keturunan Arjuna, dan sekarang masih ada. Arjuna dalam Mahabharata kawin dengan putri Raja Manipur berputra yang namanya Babru-wahana. Inilah yang menurunkan raja-raja Manipur (terletak di India bagian timur laut yang berbatasan dengan Birma).
- Kemunculan Sri Krishna yang diperingati di seluruh India dan merupakan libur nasional yang dikenal dengan Krishna Janmastami. Artinya kemunculan-Nya di penjara Kamsa ada tanggal dan tahunnya. Ini juga bukti sejarah.
Itulah beberapa bukti sejarah yang menunjukan kisah mahabharata merupakan sejarah (itihasa),
Dengan demikian mantapkan diri dalam mempelajari Bhagavad Gita sebagai sabda
Tuhan. Bhagavad Gita adalah kitab suci terpopuler di seluruh dunia, bukan hanya
dibaca oleh orang orang Hindu, tetapi semua pemimipin spiritual tanpa memandang
agama dan kepercayaannya. Juga pemimpin-pemimpin yang cerdas maupun orang-orang
besar, menyempatkan diri untuk membaca pustaka suci Bhagavad Gita yang maha
agung, sebagai samudera pengetahuan rohani.
FAKTA ILMIAH ADANYA PERANG MAHABHARATA (Perang Nuklir Jaman Prasejarah)
Kisah Mahabharata menceritakan konflik hebat keturunan Pandu dan Dristarasta dalam
memperebutkan takhta kerajaan. Menurut beberapa sumber, epos ini
ditulis pada tahun 1500 SM. Namun fakta sejarah yang dicatat dalam buku
tersebut masanya juga lebih awal 2.000 tahun dibanding penyelesaian bukunya.
Artinya peristiwa yang dicatat dalam buku ini diperkirakan terjadi pada masa
±5000 tahun yang silam. Buku ini telah mencatat
kehidupan dua saudara sepupu yakni Kurawa dan Pandawa yang hidup di tepian
sungai Gangga meskipun akhirnya berperang di Kurukshetra. Namun yang membuat
orang tidak habis berpikir adalah kenapa perang pada masa itu begitu dahsyat?
Padahal jika dengan menggunakan teknologi perang tradisional, tidak mungkin
bisa memiliki kekuatan yang sebegitu besarnya.
Spekulasi baru dengan berani menyebutkan perang yang dilukiskan
tersebut, kemungkinan adalah semacam perang nuklir. Perang pertama kali dalam
buku catatan dilukiskan seperti berikut ini :
"bahwa Arjuna yang gagah berani,
duduk dalam Weimana (sarana terbang yang mirip pesawat terbang) dan mendarat di
tengah air, lalu meluncurkan Gendewa, semacam senjata yang mirip rudal/roket
yang dapat menimbulkan sekaligus melepaskan nyala api yang gencar di atas
wilayah musuh. seperti hujan lebat yang kencang, mengepungi musuh, dan
kekuatannya sangat dahsyat.Dalam sekejap, sebuah bayangan
yang tebal dengan cepat terbentuk di atas wilayah Pandawa, angkasa menjadi
gelap gulita, semua kompas yang ada dalam kegelapan menjadi tidak berfungsi,
kemudian badai angin yang dahsyat mulai bertiup disertai dengan
debu pasir. Burung-burung bercicit panik seolah-olah langit runtuh, bumi
merekah. Matahari seolah-olah bergoyang di angkasa, panas membara yang mengerikan
yang dilepaskan senjata ini, membuat bumi bergoncang, gunung bergoyang, di
kawasan darat yang luas, binatang-binatang mati terbakar dan berubah bentuk,
air sungai kering kerontang, ikan udang dan lainnya semuanya mati. Saat roket
meledak, suaranya bagaikan halilintar, membuat prajurit musuh terbakar bagaikan
batang pohon yang terbakar hangus".
Tapi, benarkah demikian yang
terjadi sebenarnya? Mungkinkah jauh sebelum era modern seperti masa kita ini
ada sebuah peradaban maju yang telah menguasai teknologi nuklir? Sedangkan masa
sebelum 4000 SM dianggap sebagai masa prasejarah dimana peradaban Sumeria
dianggap peradaban tertua didunia tidak ditemukan kemajuan semacam ini? Namun selama ini terdapat
berbagai diskusi, teori dan penyelidikan mengenai kemungkinan bahwa dunia
pernah mencapai sebuah peradaban yang maju sebelum tahun 4000 SM.
Teori Atlantis, Lemuria, kini
makin diperkuat dengan bukti tertulis seperti percakapan Plato mengenai dialog
Solon dan pendeta Mesir kuno mengenai Atlantis, naskah kuno Hinduisme mengenai
Ramayana & Bharatayudha mengenai dinasti Rama kuno, dan bukti arkeologi
mengenai peradaban Monhenjo-Daroo, Easter Island dan Pyramid Mesir maupun
Amerika Selatan.
Penelusuran fakta ilmiah
Akhir-akhir muncul sebuah teori mengenai kemungkinan manusia pernah memasuki zaman nuklir lebih dari 6000 tahun yang lalu. Peradaban Atlantis di barat, dan dinasti Rama di Timur diperkirakan berkembang dan mengalami masa keemasan antara tahun 30.000 SM hingga 15.000 SM.
Akhir-akhir muncul sebuah teori mengenai kemungkinan manusia pernah memasuki zaman nuklir lebih dari 6000 tahun yang lalu. Peradaban Atlantis di barat, dan dinasti Rama di Timur diperkirakan berkembang dan mengalami masa keemasan antara tahun 30.000 SM hingga 15.000 SM.
Atlantis memiliki wilayah mulai
dari Mediteranian hingga pegunungan Andes di seberang Samudra Atlantis
sedangkan Dinasti Rama berkuasa di bagian Utara India-Pakistan-Tibet hingga
Asia Tengah. Peninggalan Prasasti di Indus, Mohenjo Daroo dan Easter Island
(Pasifik Selatan) hingga kini belum bisa diterjemahkan dan para ahli
memperkirakan peradaban itu berasal jauh lebih tua dari peradaban tertua yang
selama ini diyakini manusia (4000 SM). Beberapa naskah Wedha dan Jain yang
antara lain mengenai Ramayana dan Mahabharata ternyata memuat bukti historis
maupun gambaran teknologi dari Dinasti Rama yang diyakini pernah mengalami
zaman keemasan dengan tujuh kota utamanya ‘Seven Rishi City’ yg salah satunya
adalah Mohenjo Daroo (Pakistan Utara).
Dalam suatu cuplikan cerita
dalam Epos Mahabarata dikisahkan bahwa Arjuna dengan gagah berani duduk dalam
Weimana (sebuah benda mirip pesawat terbang) dan mendarat di tengah air, lalu
meluncurkan Gendewa, semacam senjata yang mirip rudal/roket yang dapat
menimbulkan sekaligus melepaskan nyala api yang gencar di atas wilayah musuh,
lalu dalam sekejap bumi bergetar hebat, asap tebal membumbung tinggi diatas
cakrawala, dalam detik itu juga akibat kekuatan ledakan yang ditimbulkan dengan
segera menghancurkan dan menghanguskan semua apa saja yang ada disitu. Yang membuat orang tidak habis
pikir, sebenarnya senjata semacam apakah yang dilepaskan Arjuna dengan
Weimana-nya itu?
Ada beberapa penelitian yang
berusaha menguak tabir misteri kehidupan manusia di masa lampau ini. Tentang
bagaimana kehidupan sosial hingga kemajuan ilmu dan teknologi mereka. Beberapa
waktu belakangan banyak hasil penelitian yang mengejutkan. Secara umum penggambaran melalui berbagai
macam teori dan penelitian mengenai subyek ini telah pula memberikan beberapa
bahan kajian yang menarik, antara lain adalah:
- Permulaan sebelum dua milyar tahun hingga satu juta tahun dari peradaban manusia sekarang ini teryata telah terdapat peradaban manusia. Dalam masa-masa yang sangat lama ini terdapat berapa banyak peradaban yang demikian maju namun akhirnya menuju pada sebuah kebinasaan? Dan penyebab kebinasaan itu adalah tiada lain akibat peperangan yang pernah terjadi.
- Atlantis dan Dinasti Rama pernah mengalami masa keemasan (Golden Age) pada saat yang bersamaan (30.000-15.000 SM). Keduanya sudah menguasai teknologi nuklir. Keduanya memiliki teknologi dirgantara dan aeronautika yang canggih hingga memiliki pesawat berkemampuan dan berbentuk seperti UFO (berdasarkan beberapa catatan) yang disebut Vimana (Rama) dan Valakri (Atlantis).
- Penduduk Atlantis memiliki sifat agresif dan dipimpin oleh para pendeta (enlighten priests), sesuai naskah Plato. Dinasti Rama memiliki tujuh kota besar (Seven Rishi’s City) dengan ibukota Ayodhya dimana salah satu kota yang berhasil ditemukan adalah Mohenjo-Daroo. Persaingan dari kedua peradaban tersebut mencapai puncaknya dengan menggunakan senjata nuklir.
- Para ahli menemukan bahwa pada puing-puing maupun sisa-sisa tengkorak manusia yang ditemukan di Mohenjo-Daroo mengandung residu radio-aktif yang hanya bisa dihasilkan lewat ledakan Thermonuklir skala besar. Dalam sebuah seloka mengenai Mahabharata, diceritakan dengan kiasan sebuah senjata penghancur massal yang akibatnya mirip sekali dengan senjata nuklir masa kini.
- Beberapa Sloka dalam kitab
Weda dan Jain secara eksplisit dan lengkap menggambarkan bentuk dari ‘wahana
terbang’ yang disebut ‘Vimana’ yang ciri-cirinya mirip piring terbang masa
kini. Sebagian besar bukti tertulis justru berada di India dalam bentuk naskah
sastra, sedangkan bukti fisik justru berada di belahan dunia barat yaitu
Piramid di Mesir (Foto: relief jenis pesawat di Piramida Mesir di bawah ini)
dan Amerika Selatan.
Foto: relief jenis pesawat di Piramida Mesir
- Dari hasil riset dan penelitian yang dilakukan ditepian sungai Gangga di India, para arkeolog menemukan banyak sekali sisa-sisa puing-puing yang telah menjadi batu hangus di atas hulu sungai. Batu yang besar-besar pada reruntuhan ini dilekatkan jadi satu, permukaannya menonjol dan cekung tidak merata. Jika ingin melebur bebatuan tersebut, dibutuhkan suhu paling rendah 1.800 °C. Bara api yang biasa tidak mampu mencapai suhu seperti ini, hanya pada ledakan nuklir baru bisa mencapai suhu yang demikian.
- Di dalam hutan primitif di pedalaman India, orang-orang juga menemukan lebih banyak reruntuhan batu hangus. Tembok kota yang runtuh dikristalisasi, licin seperti kaca, lapisan luar perabot rumah tangga yang terbuat dari batuan didalam bangunan juga telah dikacalisasi. Selain di India, Babilon kuno, gurun sahara, dan guru Gobi di Mongolia juga telah ditemukan reruntuhan perang nuklir prasejarah. Batu kaca pada reruntuhan semuanya sama persis dengan batu kaca pada kawasan percobaan nuklir saat ini.
Bukti ilmiah peradaban Veda. Bukti-bukti
arkeologis, geologis telah terungkap dari penemuan fosil-fosil maupun artefak-
alat yang digunakan manusia pada masa itu telah terbukti menunjukkan bahwa
peradaban manusia modern telah ada sekitar ratusan juta bahkan miliaran tahun
yang lalu. Bukti-bukti tersebut diungkapkan oleh Michael Cremo, seorang
arkeolog senior, peneliti dan juga penganut weda dari Amerika, dengan melakukan
penelitian lebih dari 8 tahun.
Dari berbagai belahan dunia
termasuk juga dari Indonesia telah dapat mengungkapkan misteri peradaban weda
tersebut secara bermakna. Laporan tersebut ditulis dalam beberapa buku yang
sudah diterbitkan seperti ; Forbidden Archeology, The Hidden History of Human
Race, Human Devolution: A Vedic alternative to Darwin’s Theory, terbitan tahun 2003.
Dalam buku tersebut akan banyak ditemukan fosil, artefak- peninggalan berupa
kendi, alas kaki, alat masak dan sebagainya yang telah berusia ratusan juta
tahun bahkan miliaran tahun, dibuat oleh manusia yang mempunyai peradaban maju,
tidak mungkin dibuat oleh kera atau primata yang lebih rendah.
Dari buku-buku tersebut juga
ditemukan adanya manipulasi beberapa arkeolog dengan mengubah dimensi waktunya,
hal ini bertujuan untuk mendukung teori evolusi Darwin, karena kenyataannya
teori evolusi masih sangat lemah. Bukti ilmiah sudah dengan jelas menyatakan
bahwa peradaban weda telah ada miliaran tahun. Para ilmuwan telah membuktikan
bahwa perang besar di tanah suci Kukrksetra, kota Dwaraka, sungai suci
Sarasvati dan sebagainya merupakan suatu peristiwa sejarah, bukan sebagai
mitologi. Setiap kali kongres para arkeolog dunia selalu menyampaikan
bukti-bukti baru tentang peradaban Barthavarsa purba.
Sebenarnya masih banyak bukti
ilmiah lainnya yang menunjukkan peradaban weda tersebut, sehingga Satya yuga,
Tretha yuga, Dvapara yuga dan Kali yuga dengan durasi sekitar 4.320.000 tahun
merupakan suatu sejarah peradaban manusia modern yang memegang teguh perinsip
dharma.
Perang Bharatayuda. Para
arkeolog terkemuka dunia telah sepakat bahwa perang besar di Kuruksetra
merupakan sejarah Bharatavarsa (sekarang India) yang terjadi sekitar 5000 tahun
yang lalu. Sekarang para peneliti hanya ingin menentukan tanggal yang pasti
tentang peristiwa tersebut. Dari hasil pengamatan beserta bukti-bukti ilmiah.
Dari berbagai estimasi maka dibuatlah suatu usulan peristiwa-peristiwa sebagai
berikut
- Sri Krishna tiba di Hastinapura diprakirakan sekitar 28 September 3067 SM
- Bhishma pulang ke dunia rohani sekitar 17 Januari 3066 SM
- Balarama melakukan perjalanan suci di sungai Saraswati pada bulan Pushya 1 Nov. 1, 3067 SM
- Balarama kembali dari perjalanan tersebut pada bulan Sravana 12 Dec. 12, 3067 SM
- Gatotkaca terbunuh pada 2 Desember 3067 SM.
Dan banyak lagi penanggalan
peristiwa-peristiwa penting sudah di kalkulasi.
Tempat-tempat Kuno yang ada sampai saat ini
Dalam epos mahabharata dan ramayana disebutkan beberapa tempat monumental yang bisa dijumpai hingga saat ini yaitu :
- Kota kuno Dvaraka. Demikian juga keberadaan kota Dvaraka yang dulu menjadi misteri, kota tersebut disebutkan dalam Mahabharata bahwa Dvaraka tenggelam di pantai. Doktor Rao adalah seorang arkeolog senior yang dengan tekun menyelidiki dengan “marine archaeology” dan hasilnya ditemukannya reruntuhan kota bawah laut, beserta ornamennya, didaerah Gujarat. Dwaraka, kota kerajaan Sri Krishna masa lalu.
- Sungai Sarasvati. Keberadaan kota purba Harrapa dan Mohenjodaro serta keberadaan sungai suci Sarasvati telah dijumpai dalam Rig Weda, namun tidak diketahui keberadaannya, kemudian oleh NASA dengan pemotretan dari luar angkasa ternyata dijumpai sebuah lembah yang merupakan bekas sungai yang telah mengering, namun dalam kedalaman tertentu masih tampak ada aliran air di wilayah Pakistan yang bermuara ke lautan Arab, arahnya sesuai dengan yang digambarkan dalam sastra.
- Jembatan Alengka. Pemotretan luar angkasa yang dilakukan oleh NASA telah menemukan adanya jembatan mistrius yang menghubungkan Manand Island (Srilanka) dan Pamban Island (India) sepanjang 30 Km, dengan lebar sekitar 100 m, tampak pula jembatan tersebut buatan manusia dengan umur sekitar 1.750.000 tahun. Angka ini sesuai dengan sejarah Ramayana yang terjadi pada Tretha yuga. Sekarang sedang diteliti jenis bebatuannya. Jadi Ramayana itu adalah ithihasa (sejarah), bukan merupakan dongeng. Citra dari Rama Brige sendiri sangat mudah terlihat dari atas permukaan air laut karena letaknya yang tidak terlalu dalam, yaitu hanya tergenang sedalam kira-kira 1,2 meter (jika air laut sedang surut) dengan lebar hampir 100 m.
Foto:
Sri Rama Bridge hasil pantauan NASA
Singkatnya segala penyelidikan
diatas berusaha menyatakan bahwa umat manusia pernah maju dalam peradaban
Atlantis dan Rama. Bahkan jauh sebelum 4000 SM manusia pernah memasuki abad
antariksa dan teknologi nuklir. Akan tetapi zaman keemasan tersebut berakhir
akibat perang nuklir yang dahsyat hingga pada masa sesudahnya, manusia sempat
kembali ke zaman primitif. Masa primitif ini berakhir dengan munculnya
peradaban Sumeria sekitar 4000 SM atau 6000 tahun yang lalu.
Dari
beberapa bukti peninggalan tersebut dapat disimpulkan perang dan mabuk
akan kekuasaanlah yang mengakibatkan manusia menjadi terpuruk. Dan hal
ini patut
kita renungkan lebih seksama sebagai buah pelajaran bahwa mengapa
manusia zaman
prasejarah yang memiliki sebuah teknologi maju tidak bisa mewariskan
teknologinya, malah hilang tanpa sebab, yang tersisa hanya setumpuk
jejak saja. seperti petuah bijak sri krishna dalam epos mahabharata "
untuk memulai peradaban baru maka peradaban lama harus dihancurkan
sehingga tatanan baru kehidupan dapat terwujud"
yada-yada hi dharmasya
glanir bhavanti bhatara
abhyutthanam adharmasya
tada 'tmanam srijamy aham ( Bhagavad Gita IV.7)
artinya :
manakala dharna hendak sirna
dan adharma hendak merajalela
saat itu, wahai keturunan Batara
aku sendiri turun menjelma
dan adharma hendak merajalela
saat itu, wahai keturunan Batara
aku sendiri turun menjelma
paritranaya sadhunam
vinasaya cha dushkritam
dharma samsthapanarthaya
sambhavami yuge-yuge ( Bhagavad Gita IV.8)
artinya :
demi untuk melindungi kebajikkan
demi untuk memusnahkan kejaliman
dan demi untuk menegakkan dharma
aku lahir kedunia dari masa-ke-masa
demi untuk memusnahkan kejaliman
dan demi untuk menegakkan dharma
aku lahir kedunia dari masa-ke-masa
luar biasa, terima kasih! selama ini ternyata kita ditipu oleh teori-teori yang gak masuk akal, bahwa nenek moyang manusia dari kera, dll. yang artinya seakan-akan alam semesta beroperasi/bergerak dengan sendirinya tanpa kehadiran TUHAN lalu makhluk hidup muncul dari perpaduan unsur-unsur alam semesta yaitu dari tanah yang bercampur air, udara, panas lalu menjadi makhluk hidup. benar-benar KEBODOHAN yang melebihi kedunguan keledai
BalasHapusTapi yang memerankan film mahabharata di India itu kan pemarannya masih hidup semua kan
BalasHapusItukan filmnya taun 2013 kenapa peninggalannya kok 5100
BalasHapusMahabarata adalah fiksi cerita krisna abyasa dwipayana,tidak kenyataan cerita kehidupan perebutan kekuasaan yg di karang oleh abyoso
BalasHapusBlookkkk udah ada peninggalan nya, masih aja ngeyel
HapusMahabarata cerita karangan dr pujangga abyasa dwipayana tentang epos kehidupan perebutan kekuasaan
BalasHapusMahabarata cerita dr pujangga abyasa dwipayana
BalasHapusMahabharata itu cerita karangan manusia, karena banyak orang lebih mengena jika dinasehati lewat cerita-cerita, karya nya abiyoso...
BalasHapusmahabaratha maupun ramayana itu novel sejarah. nama tokoh/kerajaan, lokasi dan peristiwanya ada yg fakta dan ada pula yg fiksi. yg fakta misalnya Kuru menunjukkan Cyrus, Kamboja dengan Cambyses, Yadawa dengan bangsa Yehuda (Israel), Yawana dengan Yunani, Puru dengan Firaun, Gandhara dengan Kandahar (Afganistan), ataupun Bahlika dengan Bactria. kejadian sebenarnya terjadi sekitar masa helenisme (kedatangan Alexander III) dan pasukannya ke wilayah perbatasan India sampai awal abad 3 Masehi.
BalasHapusKomentar sampah bin tolol!
HapusDoakan agar pandemi cepat berlalu
BalasHapusEmang tuhan/dewa dan yang mistik² bisa diterima dalam sejarah
BalasHapus