Pages - Menu

Sabtu, 20 Desember 2014

MAHABHARATA MERUPAKAN SEJARAH

MAHABHARATA MERUPAKAN SEJARAH 

Banyak terjadi salah mengerti di masyarakat Bali khususnya yang mayoritas beragama Hindu dan juga masarakat Indonesia pada umumnya mengenai Mahabharata. Sebagian besar dari kita masih keliru memandang Mahabharata adalah cerita karangan bukan fakta realitas atau sejarah. Dengan demikian tidak mantap dengan kitab suci Bhagavad Gita karena dikira bersumber dari sebuah cerita karangan. Untuk menghilangkan semua keraguan itu, berikut akan disajikan beberapa penjelasan berdasarkan bukti-bukti sejarah.

Mahabharata di dalam Veda disebut Itihasa yang artinya demikian terjadi seperti itu. Bhagavad Gita yang sumbernya Mahabharata adalah suatu realitas bukan fiksi, dengan tokoh seperti Sri Krishna dan Arjuna adalah tokoh yang benar-benar pernah ada.

Bukti bukti sejarah Mahabharata adalah: 
  • Medan perang Kuru Setra masih bisa dilihat di India kira-kira 3 jam perjalanan dari New Delhi, namanya setelah 5100 tahun belum berubah, tetap saja Kuru Setra. Di sana terdapat peninggalan sejarah sebuah sumur tempat Drupadi mencuci rambut, untuk mengakhiri sumpahnya ketika dilecehkan oleh Dursasana.
  • Ada tempat di mana Bhagavad Gita disabdakan yang disebut Joytisar. Di sana masih berdiri pohon yang menjadi saksi percakapan Sri Krishna dan Arjuna.
  • tempat di mana Bisma gugur dengan berbaring di atas anak panah. Diselidiki dengan peralatan modern memang di sana pernah terjadi pertempuran yang dahsyat.
  • daerah Mathura, (yang dalam Mahabharata juga bernama Mathura), terdapat penjara Kamsa di mana Devaki dan Vasudeva dipenjarakan. Di sanalah Tuhan muncul sebagai Purnam Avatara Sri Krishna, memberi peran kepada Devaki dan Vasudeva sebagai orang tuanya. Sri Krishna adalah Tuhan Narayana. Penjara Kamsa di Matura saat ini menjadi tempat suci, beribu-ribu orang datang berziarah untuk melihat di mana Tuhan Narayana/Sri Krishna muncul 5100 tahun yang lalu dan peziarah menguncarkan doa-doa pujian kepada Tuhan yang pernah muncul di sana.
  • Vrindavan di mana tempat ini menjadi lila (aktivitas rohani) Sri Krishna, sampai sekarang tempat ini menjadi kawasan suci, yang memancarkan vibrasi rohani. Seluruh kegiatan masyarakat Vrindavan sepenuhnya rohani.
  • ditemukannya bekas kerajaan Sri Krishna di Dvaraka [Yang baru-baru ini disiarkan melalui siaran televisi Discovery (melalui Indovision)]. Bukti-bukti sejarah ini ditemukan di dasar laut. Dalam Mahabharata kerajaan Krishna Dvaraka disebutkan tenggelam. 
  • Manipur di mana Raja Manipur adalah keturunan Arjuna, dan sekarang masih ada. Arjuna dalam Mahabharata kawin dengan putri Raja Manipur berputra yang namanya Babru-wahana. Inilah yang menurunkan raja-raja Manipur (terletak di India bagian timur laut yang berbatasan dengan Birma).  
  • Kemunculan Sri Krishna yang diperingati di seluruh India dan merupakan libur nasional yang dikenal dengan Krishna Janmastami. Artinya kemunculan-Nya di penjara Kamsa ada tanggal dan tahunnya. Ini juga bukti sejarah. 
Itulah beberapa bukti sejarah yang menunjukan kisah mahabharata merupakan sejarah (itihasa),  Dengan demikian mantapkan diri dalam mempelajari Bhagavad Gita sebagai sabda Tuhan. Bhagavad Gita adalah kitab suci terpopuler di seluruh dunia, bukan hanya dibaca oleh orang orang Hindu, tetapi semua pemimipin spiritual tanpa memandang agama dan kepercayaannya. Juga pemimpin-pemimpin yang cerdas maupun orang-orang besar, menyempatkan diri untuk membaca pustaka suci Bhagavad Gita yang maha agung, sebagai samudera pengetahuan rohani. 

FAKTA ILMIAH ADANYA PERANG MAHABHARATA (Perang Nuklir Jaman Prasejarah)
Kisah Mahabharata menceritakan konflik hebat keturunan Pandu dan Dristarasta dalam memperebutkan takhta kerajaan. Menurut beberapa sumber, epos ini ditulis pada tahun 1500 SM. Namun fakta sejarah yang dicatat dalam buku tersebut masanya juga lebih awal 2.000 tahun dibanding penyelesaian bukunya. Artinya peristiwa yang dicatat dalam buku ini diperkirakan terjadi pada masa ±5000 tahun yang silam. Buku ini telah mencatat kehidupan dua saudara sepupu yakni Kurawa dan Pandawa yang hidup di tepian sungai Gangga meskipun akhirnya berperang di Kurukshetra. Namun yang membuat orang tidak habis berpikir adalah kenapa perang pada masa itu begitu dahsyat? Padahal jika dengan menggunakan teknologi perang tradisional, tidak mungkin bisa memiliki kekuatan yang sebegitu besarnya.
Spekulasi baru dengan berani menyebutkan perang yang dilukiskan tersebut, kemungkinan adalah semacam perang nuklir. Perang pertama kali dalam buku catatan dilukiskan seperti berikut ini :

"bahwa Arjuna yang gagah berani, duduk dalam Weimana (sarana terbang yang mirip pesawat terbang) dan mendarat di tengah air, lalu meluncurkan Gendewa, semacam senjata yang mirip rudal/roket yang dapat menimbulkan sekaligus melepaskan nyala api yang gencar di atas wilayah musuh. seperti hujan lebat yang kencang, mengepungi musuh, dan kekuatannya sangat dahsyat.Dalam sekejap, sebuah bayangan yang tebal dengan cepat terbentuk di atas wilayah Pandawa, angkasa menjadi gelap gulita, semua kompas yang ada dalam kegelapan menjadi tidak berfungsi, kemudian badai angin yang dahsyat mulai bertiup disertai dengan debu pasir. Burung-burung bercicit panik seolah-olah langit runtuh, bumi merekah. Matahari seolah-olah bergoyang di angkasa, panas membara yang mengerikan yang dilepaskan senjata ini, membuat bumi bergoncang, gunung bergoyang, di kawasan darat yang luas, binatang-binatang mati terbakar dan berubah bentuk, air sungai kering kerontang, ikan udang dan lainnya semuanya mati. Saat roket meledak, suaranya bagaikan halilintar, membuat prajurit musuh terbakar bagaikan batang pohon yang terbakar hangus".
 
Tapi, benarkah demikian yang terjadi sebenarnya? Mungkinkah jauh sebelum era modern seperti masa kita ini ada sebuah peradaban maju yang telah menguasai teknologi nuklir? Sedangkan masa sebelum 4000 SM dianggap sebagai masa prasejarah dimana peradaban Sumeria dianggap peradaban tertua didunia tidak ditemukan kemajuan semacam ini? Namun selama ini terdapat berbagai diskusi, teori dan penyelidikan mengenai kemungkinan bahwa dunia pernah mencapai sebuah peradaban yang maju sebelum tahun 4000 SM.
Teori Atlantis, Lemuria, kini makin diperkuat dengan bukti tertulis seperti percakapan Plato mengenai dialog Solon dan pendeta Mesir kuno mengenai Atlantis, naskah kuno Hinduisme mengenai Ramayana & Bharatayudha mengenai dinasti Rama kuno, dan bukti arkeologi mengenai peradaban Monhenjo-Daroo, Easter Island dan Pyramid Mesir maupun Amerika Selatan.
Penelusuran fakta ilmiah
Akhir-akhir muncul sebuah teori mengenai kemungkinan manusia pernah memasuki zaman nuklir lebih dari 6000 tahun yang lalu. Peradaban Atlantis di barat, dan dinasti Rama di Timur diperkirakan berkembang dan mengalami masa keemasan antara tahun 30.000 SM hingga 15.000 SM.
Atlantis memiliki wilayah mulai dari Mediteranian hingga pegunungan Andes di seberang Samudra Atlantis sedangkan Dinasti Rama berkuasa di bagian Utara India-Pakistan-Tibet hingga Asia Tengah. Peninggalan Prasasti di Indus, Mohenjo Daroo dan Easter Island (Pasifik Selatan) hingga kini belum bisa diterjemahkan dan para ahli memperkirakan peradaban itu berasal jauh lebih tua dari peradaban tertua yang selama ini diyakini manusia (4000 SM). Beberapa naskah Wedha dan Jain yang antara lain mengenai Ramayana dan Mahabharata ternyata memuat bukti historis maupun gambaran teknologi dari Dinasti Rama yang diyakini pernah mengalami zaman keemasan dengan tujuh kota utamanya ‘Seven Rishi City’ yg salah satunya adalah Mohenjo Daroo (Pakistan Utara). 
Dalam suatu cuplikan cerita dalam Epos Mahabarata dikisahkan bahwa Arjuna dengan gagah berani duduk dalam Weimana (sebuah benda mirip pesawat terbang) dan mendarat di tengah air, lalu meluncurkan Gendewa, semacam senjata yang mirip rudal/roket yang dapat menimbulkan sekaligus melepaskan nyala api yang gencar di atas wilayah musuh, lalu dalam sekejap bumi bergetar hebat, asap tebal membumbung tinggi diatas cakrawala, dalam detik itu juga akibat kekuatan ledakan yang ditimbulkan dengan segera menghancurkan dan menghanguskan semua apa saja yang ada disitu. Yang membuat orang tidak habis pikir, sebenarnya senjata semacam apakah yang dilepaskan Arjuna dengan Weimana-nya itu?
Ada beberapa penelitian yang berusaha menguak tabir misteri kehidupan manusia di masa lampau ini. Tentang bagaimana kehidupan sosial hingga kemajuan ilmu dan teknologi mereka. Beberapa waktu belakangan banyak hasil penelitian yang mengejutkan. Secara umum penggambaran melalui berbagai macam teori dan penelitian mengenai subyek ini telah pula memberikan beberapa bahan kajian yang menarik, antara lain adalah: 
  • Permulaan sebelum dua milyar tahun hingga satu juta tahun dari peradaban manusia sekarang ini teryata telah terdapat peradaban manusia. Dalam masa-masa yang sangat lama ini terdapat berapa banyak peradaban yang demikian maju namun akhirnya menuju pada sebuah kebinasaan? Dan penyebab kebinasaan itu adalah tiada lain akibat peperangan yang pernah terjadi. 
  • Atlantis dan Dinasti Rama pernah mengalami masa keemasan (Golden Age) pada saat yang bersamaan (30.000-15.000 SM). Keduanya sudah menguasai teknologi nuklir. Keduanya memiliki teknologi dirgantara dan aeronautika yang canggih hingga memiliki pesawat berkemampuan dan berbentuk seperti UFO (berdasarkan beberapa catatan) yang disebut Vimana (Rama) dan Valakri (Atlantis). 
  • Penduduk Atlantis memiliki sifat agresif dan dipimpin oleh para pendeta (enlighten priests), sesuai naskah Plato. Dinasti Rama memiliki tujuh kota besar (Seven Rishi’s City) dengan ibukota Ayodhya dimana salah satu kota yang berhasil ditemukan adalah Mohenjo-Daroo. Persaingan dari kedua peradaban tersebut mencapai puncaknya dengan menggunakan senjata nuklir. 
  • Para ahli menemukan bahwa pada puing-puing maupun sisa-sisa tengkorak manusia yang ditemukan di Mohenjo-Daroo mengandung residu radio-aktif yang hanya bisa dihasilkan lewat ledakan Thermonuklir skala besar. Dalam sebuah seloka mengenai Mahabharata, diceritakan dengan kiasan sebuah senjata penghancur massal yang akibatnya mirip sekali dengan senjata nuklir masa kini. 
  • Beberapa Sloka dalam kitab Weda dan Jain secara eksplisit dan lengkap menggambarkan bentuk dari ‘wahana terbang’ yang disebut ‘Vimana’ yang ciri-cirinya mirip piring terbang masa kini. Sebagian besar bukti tertulis justru berada di India dalam bentuk naskah sastra, sedangkan bukti fisik justru berada di belahan dunia barat yaitu Piramid di Mesir (Foto: relief jenis pesawat di Piramida Mesir di bawah ini) dan Amerika Selatan.
     
                                            Foto: relief jenis pesawat di Piramida Mesir 
  • Dari hasil riset dan penelitian yang dilakukan ditepian sungai Gangga di India, para arkeolog menemukan banyak sekali sisa-sisa puing-puing yang telah menjadi batu hangus di atas hulu sungai. Batu yang besar-besar pada reruntuhan ini dilekatkan jadi satu, permukaannya menonjol dan cekung tidak merata. Jika ingin melebur bebatuan tersebut, dibutuhkan suhu paling rendah 1.800 °C. Bara api yang biasa tidak mampu mencapai suhu seperti ini, hanya pada ledakan nuklir baru bisa mencapai suhu yang demikian. 
  • Di dalam hutan primitif di pedalaman India, orang-orang juga menemukan lebih banyak reruntuhan batu hangus. Tembok kota yang runtuh dikristalisasi, licin seperti kaca, lapisan luar perabot rumah tangga yang terbuat dari batuan didalam bangunan juga telah dikacalisasi. Selain di India, Babilon kuno, gurun sahara, dan guru Gobi di Mongolia juga telah ditemukan reruntuhan perang nuklir prasejarah. Batu kaca pada reruntuhan semuanya sama persis dengan batu kaca pada kawasan percobaan nuklir saat ini.
Bukti ilmiah peradaban Veda. Bukti-bukti arkeologis, geologis telah terungkap dari penemuan fosil-fosil maupun artefak- alat yang digunakan manusia pada masa itu telah terbukti menunjukkan bahwa peradaban manusia modern telah ada sekitar ratusan juta bahkan miliaran tahun yang lalu. Bukti-bukti tersebut diungkapkan oleh Michael Cremo, seorang arkeolog senior, peneliti dan juga penganut weda dari Amerika, dengan melakukan penelitian lebih dari 8 tahun.
Dari berbagai belahan dunia termasuk juga dari Indonesia telah dapat mengungkapkan misteri peradaban weda tersebut secara bermakna. Laporan tersebut ditulis dalam beberapa buku yang sudah diterbitkan seperti ; Forbidden Archeology, The Hidden History of Human Race, Human Devolution: A Vedic alternative to Darwin’s Theory, terbitan tahun 2003. Dalam buku tersebut akan banyak ditemukan fosil, artefak- peninggalan berupa kendi, alas kaki, alat masak dan sebagainya yang telah berusia ratusan juta tahun bahkan miliaran tahun, dibuat oleh manusia yang mempunyai peradaban maju, tidak mungkin dibuat oleh kera atau primata yang lebih rendah.
Dari buku-buku tersebut juga ditemukan adanya manipulasi beberapa arkeolog dengan mengubah dimensi waktunya, hal ini bertujuan untuk mendukung teori evolusi Darwin, karena kenyataannya teori evolusi masih sangat lemah. Bukti ilmiah sudah dengan jelas menyatakan bahwa peradaban weda telah ada miliaran tahun. Para ilmuwan telah membuktikan bahwa perang besar di tanah suci Kukrksetra, kota Dwaraka, sungai suci Sarasvati dan sebagainya merupakan suatu peristiwa sejarah, bukan sebagai mitologi. Setiap kali kongres para arkeolog dunia selalu menyampaikan bukti-bukti baru tentang peradaban Barthavarsa purba. 
Sebenarnya masih banyak bukti ilmiah lainnya yang menunjukkan peradaban weda tersebut, sehingga Satya yuga, Tretha yuga, Dvapara yuga dan Kali yuga dengan durasi sekitar 4.320.000 tahun merupakan suatu sejarah peradaban manusia modern yang memegang teguh perinsip dharma.
Perang Bharatayuda. Para arkeolog terkemuka dunia telah sepakat bahwa perang besar di Kuruksetra merupakan sejarah Bharatavarsa (sekarang India) yang terjadi sekitar 5000 tahun yang lalu. Sekarang para peneliti hanya ingin menentukan tanggal yang pasti tentang peristiwa tersebut. Dari hasil pengamatan beserta bukti-bukti ilmiah. Dari berbagai estimasi maka dibuatlah suatu usulan peristiwa-peristiwa sebagai berikut
  1. Sri Krishna tiba di Hastinapura diprakirakan sekitar 28 September 3067 SM
  2. Bhishma pulang ke dunia rohani sekitar 17 Januari 3066 SM
  3. Balarama melakukan perjalanan suci di sungai Saraswati pada bulan Pushya 1 Nov. 1, 3067 SM
  4. Balarama kembali dari perjalanan tersebut pada bulan Sravana 12 Dec. 12, 3067 SM
  5. Gatotkaca terbunuh pada 2 Desember 3067 SM.
Dan banyak lagi penanggalan peristiwa-peristiwa penting sudah di kalkulasi.
Tempat-tempat Kuno yang ada sampai saat ini 
Dalam epos mahabharata dan ramayana disebutkan beberapa tempat monumental yang bisa dijumpai hingga saat ini yaitu :   
  • Kota kuno Dvaraka. Demikian juga keberadaan kota Dvaraka yang dulu menjadi misteri, kota tersebut disebutkan dalam Mahabharata bahwa Dvaraka tenggelam di pantai. Doktor Rao adalah seorang arkeolog senior yang dengan tekun menyelidiki dengan “marine archaeology” dan hasilnya ditemukannya reruntuhan kota bawah laut, beserta ornamennya, didaerah Gujarat. Dwaraka, kota kerajaan Sri Krishna masa lalu. 
  • Sungai Sarasvati. Keberadaan kota purba Harrapa dan Mohenjodaro serta keberadaan sungai suci Sarasvati telah dijumpai dalam Rig Weda, namun tidak diketahui keberadaannya, kemudian oleh NASA dengan pemotretan dari luar angkasa ternyata dijumpai sebuah lembah yang merupakan bekas sungai yang telah mengering, namun dalam kedalaman tertentu masih tampak ada aliran air di wilayah Pakistan yang bermuara ke lautan Arab, arahnya sesuai dengan yang digambarkan dalam sastra. 
  • Jembatan Alengka. Pemotretan luar angkasa yang dilakukan oleh NASA telah menemukan adanya jembatan mistrius yang menghubungkan Manand Island (Srilanka) dan Pamban Island (India) sepanjang 30 Km, dengan lebar sekitar 100 m, tampak pula jembatan tersebut buatan manusia dengan umur sekitar 1.750.000 tahun. Angka ini sesuai dengan sejarah Ramayana yang terjadi pada Tretha yuga. Sekarang sedang diteliti jenis bebatuannya. Jadi Ramayana itu adalah ithihasa (sejarah), bukan merupakan dongeng. Citra dari Rama Brige sendiri sangat mudah terlihat dari atas permukaan air laut karena letaknya yang tidak terlalu dalam, yaitu hanya tergenang sedalam kira-kira 1,2 meter (jika air laut sedang surut) dengan lebar hampir 100 m.
Foto: Sri Rama Bridge hasil pantauan NASA
Singkatnya segala penyelidikan diatas berusaha menyatakan bahwa umat manusia pernah maju dalam peradaban Atlantis dan Rama. Bahkan jauh sebelum 4000 SM manusia pernah memasuki abad antariksa dan teknologi nuklir. Akan tetapi zaman keemasan tersebut berakhir akibat perang nuklir yang dahsyat hingga pada masa sesudahnya, manusia sempat kembali ke zaman primitif. Masa primitif ini berakhir dengan munculnya peradaban Sumeria sekitar 4000 SM atau 6000 tahun yang lalu.
Dari beberapa bukti peninggalan tersebut dapat disimpulkan perang dan mabuk akan kekuasaanlah yang mengakibatkan manusia menjadi terpuruk. Dan hal ini patut kita renungkan lebih seksama sebagai buah pelajaran bahwa mengapa manusia zaman prasejarah yang memiliki sebuah teknologi maju tidak bisa mewariskan teknologinya, malah hilang tanpa sebab, yang tersisa hanya setumpuk jejak saja. seperti petuah bijak sri krishna dalam epos mahabharata " untuk memulai peradaban baru maka peradaban lama harus dihancurkan sehingga tatanan baru kehidupan dapat terwujud" 
yada-yada hi dharmasya
glanir bhavanti bhatara
abhyutthanam adharmasya
tada 'tmanam srijamy aham ( Bhagavad Gita IV.7)
artinya :
manakala dharna hendak sirna
dan adharma hendak merajalela
saat itu, wahai keturunan Batara
aku sendiri turun menjelma

paritranaya sadhunam
vinasaya cha dushkritam
dharma samsthapanarthaya
sambhavami yuge-yuge ( Bhagavad Gita IV.8)
artinya :
demi untuk melindungi kebajikkan
demi untuk memusnahkan kejaliman
dan demi untuk menegakkan dharma
aku lahir kedunia dari masa-ke-masa

12 komentar:

  1. luar biasa, terima kasih! selama ini ternyata kita ditipu oleh teori-teori yang gak masuk akal, bahwa nenek moyang manusia dari kera, dll. yang artinya seakan-akan alam semesta beroperasi/bergerak dengan sendirinya tanpa kehadiran TUHAN lalu makhluk hidup muncul dari perpaduan unsur-unsur alam semesta yaitu dari tanah yang bercampur air, udara, panas lalu menjadi makhluk hidup. benar-benar KEBODOHAN yang melebihi kedunguan keledai

    BalasHapus
  2. Tapi yang memerankan film mahabharata di India itu kan pemarannya masih hidup semua kan

    BalasHapus
  3. Itukan filmnya taun 2013 kenapa peninggalannya kok 5100

    BalasHapus
  4. Mahabarata adalah fiksi cerita krisna abyasa dwipayana,tidak kenyataan cerita kehidupan perebutan kekuasaan yg di karang oleh abyoso

    BalasHapus
    Balasan
    1. Blookkkk udah ada peninggalan nya, masih aja ngeyel

      Hapus
  5. Mahabarata cerita karangan dr pujangga abyasa dwipayana tentang epos kehidupan perebutan kekuasaan

    BalasHapus
  6. Mahabarata cerita dr pujangga abyasa dwipayana

    BalasHapus
  7. Mahabharata itu cerita karangan manusia, karena banyak orang lebih mengena jika dinasehati lewat cerita-cerita, karya nya abiyoso...

    BalasHapus
  8. mahabaratha maupun ramayana itu novel sejarah. nama tokoh/kerajaan, lokasi dan peristiwanya ada yg fakta dan ada pula yg fiksi. yg fakta misalnya Kuru menunjukkan Cyrus, Kamboja dengan Cambyses, Yadawa dengan bangsa Yehuda (Israel), Yawana dengan Yunani, Puru dengan Firaun, Gandhara dengan Kandahar (Afganistan), ataupun Bahlika dengan Bactria. kejadian sebenarnya terjadi sekitar masa helenisme (kedatangan Alexander III) dan pasukannya ke wilayah perbatasan India sampai awal abad 3 Masehi.

    BalasHapus
  9. Doakan agar pandemi cepat berlalu

    BalasHapus
  10. Emang tuhan/dewa dan yang mistik² bisa diterima dalam sejarah

    BalasHapus