Pages - Menu

Sabtu, 20 Desember 2014

ETIKA HINDU



Secara etimologis etika mempunyai arti yaitu ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan (K.Bertens, 2000). Sedangkan kata ‘etika’ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 2000), mempunyai arti :
  • Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak);
  • Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak
  • Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.

      Jadi etika agama Hindu dapat diartikan sebagai suatu sistem nilai yang mengatur tentang baik dan buruk serta mengenai hak dan kewajiban yang bersumber pada ajaran agama Hindu (Veda).  Pengetahuan dan peraturan tentang tingkah laku yg sesuai dengan dharma Agama Hindu yang dipergunakan sebagai pedoman hidup sehari-hari oleh umat Hindu

Etika begitu penting bagi umat Hindu karena :
  • Sebagai pedoman tingkah laku dalam menjalin hubungan dalam lingkungan masyarakat yang heterogen. Dengan latar belakang yang berbeda-beda sudah tentu setiap individu dalam masyarakat memiliki perbedaan cara, pandangan dan orientasi dalam kehidupan bermasyarakat. Sehingga Etika sebagai sebuah aturan yang mengatur tentang pola tingkah laku setiap individu mutlak diperlukan untuk membatasi individu dalam berinteraksi dalam suatu masyarakat sehingga tidak terjadi suatu benturan antar individu. 
  • Sebagai ciri khas yang melekat dalam kehidupan sehari-hari ( sampai saat ini umat hindu dikenal sebagai umat beragama yang memiliki tingkat toleransi yang cukup tinggi).
Etika sebagai kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak dapat dianggap sebagai identitas sebuah kelompok masyarakat maupun individu. Dalam kehidupan bermasyarakat etika dijadikan suatu alat ukur untuk menentukan status dalam stratifikasi sosial kemasyarakatan, semakin tinggi nilai  akhlak (etika ) yang dianut maka semakin tinggi status sosialnya dan demikian pula sebaliknya.
  • Untuk meningkatkan kualitas diri
Etika sebagai Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak) memberikan tuntunan kepada setiap individu untuk dapat hidup lebih mulia. Manusia akan tampak begitu mulia apabila mampu dalam setiap tindakannya membedakan hal yang baik maupun hal buruk  dan mampu menjalankan swadharma sebagai kewajiban utama.
  • Untuk pengendalian diri.
Secara kodrati manusia adalah mahluk dengan ego dan keinginan (nafsu) yang tinggi. Dengan dasar itulah manusia perlu suatu kaidah / aturan (etika) untuk mengatur segala tingkah laku, sehingga dalam upaya memuaskan ego dan keinginan manusia memiliki suatu alat kontrol
  • Untuk menghindari terjadinya  benturan kebutuhan antara manusia satu dengan yang lainnya. Manusia adalah mahluk konsumtif, memiliki tingkat kebutuhan yang begitu komplek baik secara kuantitas, kualitas, maupun  jenisnya. Setiap manusia memiliki kebutuhan yang berbeda-beda sehingga dalam usaha pemenuhan kebutuhan itu, etika diperlukan untuk mengakomodir berbagai usaha pemenuhan kebutuhan sehingga tidak terjadi benturan yang memicu konflik dalam suatu masyarakat.
  • Sebagai tolok ukur yang dipergunakan mengukur moral seseorang tentang baik buruk perilakunya. Sebagai umat beragama, perilaku (moral) adalah indikator utama keberhasilan pemahaman dan pelaksanaan ajaran agama.  
  • Untuk menciptakan hubungan yang harmonis dengan lingkungan, sesama manusia dan pencipta-Nya. Agama Hindu dengan kandungan ajaran tentang pengendalian diri, etika toleransi yang sangat berguna sebagai pedoman dalam membina hubungan yang harmonis tidak hanya dengan sesama manusia, tetapi juga dengan Tuhan Yang Maha Esa dan semua Makhluk ciptaan-Nya.
  • Sebagai bentuk toleransi. Secara umum toleransi diartikan sebagai bentuk  penghargaan, yakni memberikan penghargaan terhadap orang lain dalam hal ini yang paling menonjol adalah penghargaan terhadap ajaran agama yang dianut oleh orang lain. Sesungguhnya toleransi tidak hanya berkaitan dengan penganut agama yang lain tetapi juga perlu ditumbuhkan dalam kaitannya dengan kehidupan intern umat beragama, maksudnya bila terdapat perbedaan pemahaman terhadap ajaran agama dalam intern umat seagama, maka penghargaan atau toleransi perlu ditumbuhkembangkan, demikian pula dengan umat yang lain (antar umat beragama) dan antara umat beragama dengan pemerintah.

10 alasan mengapa etika kurang dipahami dan kurang dikaitkan dengan upacara agama hindu
  • Rendahnya kualitas SDM
  • Tingginya ego
  • Tradisi mulo keto yang sangat susah untuk ditinggalkan
  • Adanya anggapan bahwa etika dipergunakan untuk mengatur hubungan antar sesama manusia sedangkan upacara dipergunakan untuk mengatur hubungan antara manusia dengan penciptanya.
  • Kurangnya pengetahuan umat hindu terhadap ajaran agama yang dianutnya secara turun-temurun
  • Rendahnya minat untuk mempelajari dan mengkaji ajaran agama
  • Adanya penurunan tingkat kepercayaan terhadap hal-hal yang bersifat sakral
  • Pengaruh budaya global yang masuk ke dalam budaya-budaya lokal
  • Mulai beralihnya corak kehidupan agraris pada masyarakat hindu ke arah corak kehidupan modern
  • Kurangnya literatur yang mancadi acuan terkait dengan etika hindu   

Samania Dharma Sastra (etika umum) berlaku untuk seluruh umat manusia, apapun agama atau kepercayaannya. Perilaku yang harus diikuti, misalnya :
a.   Tri Kaya Parisudha yaitu :
o   1.Manacika =  berpikir yang  baik, konstruktif
o   2.Wacika     =  berbicara yang  baik, komunikatif
o   3.Kayika      =  bertindak yang  baik, kooperatif
b.   Tri Hita Karana ( tiga hal yang menyebabkan keharmonisan) yaitu :
o   Palemahan (hubungan antara manusia denga alam)
o   Pawongan (hubungan antara manusia dengan manusia)
o   Parahyangan  (hubungan manusia dengan penciptanya)
c.   Tat Twam Asi ( memandang kesetaraan antar sesama mahluk)
d.   Hukum Karma ( hukum sebab akibat yang menjadi aturan dalam bertingkah laku).
e.   Catur Paramita yaitu empat budi yang mulia (luhur), yaitu:
o   Maitri artinya suka bersahabat,
o   Karuna artinya : tidak bersifat iri, dengki kepada siapapun, memiliki sikap welas asih kepada semua mahluk,
o   Mudita artinya simpati kepada sesama dan sopan santun,
o   Upeksa artinya mempergunakan pertimbangan dalam menyelesaikan permasalahan, mengalah untuk kebenaran.

Naimitika Dharmasastra etika khusus dalam lingkungan terbatas, contoh :
         Putrasasana yaitu etika yang mengatur tentang perilaku seorang anak anak
         Reshisasana yaitu etika yang mengatur segala perilaku para reshi
         Adigama yaitu etika yang mengatur segala perilaku penegak hukum
         Krta sima subak yaitu etika yang mengatur segala perilaku anggota perkumpulan pengairan (subak)
         Warnadharmasastra yaitu etika yang mengatur profesi warna

Kamya Dharmasastra adalah hal-hal yang  wajib dilakukan umat Hindu Misalnya:
         Upacara Yadnya (Dewa, Pitra, Reshi, Manusa, Bhuta)
         Sembah Bakti ( Tri Sandya & Kramaning Sembah)
         Cuntaka (sebel)
         Catur Brata Penyepian (Amati Gni, Amati Karya, Amati Lelungaan, dan Amati Lelungaan).
         Pewintenan

Pengertian antara etik, etis, etika dan moral
         Etik adalah kumpulan nilai, asas atau standar yang  menyangkut akhlak nilai yg menyangkut tindakan benar atau salah, boleh atau tidak boleh, yang  dianut oleh suatu masyarakat.
Contoh : kode etik pinandita, kode etik dokter, kode etik wartawan, kode etik guru, kode etik pengacara.
         Etis adalah perilaku yang  menuruti kaidah etika (baik, bagus, beradab) sesuai dengan tata cara atau perilaku  yang  telah disepakati oleh masyarakat perilaku yang disertai dengan emosi baik-buruknya perilaku etis ditentukan oleh emosi yang positif atau negatif.
Contoh : makan menggunakan tangan kanan, berpamitan sebelum bepergian, memakai pakaian yang sesuai dengan jenis kelamin, menjalin hubungan dengan lawan jenis, tidak memotong pembicaraan. 
         Etika : berasal dari bahasa Yunani "ethos" yang berarti adat kebiasaan Secara istilah, etika adalah usaha manusia agar kehidupan mereka berada dalam aturan yang baik, beredar sesuai dengan naluri kemanusiaan. Usaha itu diwujudkan dengan membentuk suatu tata aturan kehidupan yang baik lalu dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari. Dan ada juga yang mengartikan etika sebagai  Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia
Contoh : melakukan kebaikan, bersifat kasih sayang, suka menolong, suka memaafkan orang, berkorban untuk orang lain ( tidak mementingkan diri sendiri).
         Moral adalah akhlak, tabiat, kelakuan, cara hidup, adat istiadat menyangkut baik-buruknya seseorang dalam hal sikap, perilaku, tindak tanduk dan perbuatannya.
Contoh : memberikan salam kepada sesama, tidak berbohong, tidak mencuri, tidak melakukan zinah, melakukan ibadah sesuai dengan keyakinan, menolong orang yang tengah mengalami kesulitan.

Etika tata letak Banten Saraswati  
Etika Dalam Hari Raya Saraswati.
a)      Pemujaan Saraswati dilakukan sebelum tengah hari.
b)      Sebelum perayaan Saraswati, tidak diperkenankan membaca atau menulis.
c)      Bagi yang melaksanakan Brata Saraswati tidak diperkenankan membaca dan menulis selama 24 jam.
d)     Dalam mempelajari segala pangaweruh selalu dilandasi dengan hati Astiti kepada Hyang Saraswati, termasuk dalam hal merawat perpustakaan.


Upakara yang dipergunakan dalam perayaan hari raya saraswati .
1)      Tempat:
Semua pustaka- pustaka keagamaan dan buku- Suku pengetahuan lainnya termasuk alat- alat pelajaran yang merupakan Lingga Stana Hyang Saraswati diatur dalam tempat yang layak untuk itu.
2)      Banten.
Upakara Saraswati sekurang- kurangnya: Banten Saraswati, Sodaan Putih Kuning, dan canang selengkapnya.
3)      Kekuluh (tirta).Tirta yang dipergunakan hanya tirta Saraswati, diperoleh dengan jalan memohon ke hadapan Hyang Surya sekaligus merupakan tirta Saraswati, di tempat lingga Saraswati masing- masing.
4)      Pelaksanaan:
·         Didahului dengan Menghaturkan penyucian, ngayabang aturan, muspa dan matirta.
·         Upakara Saraswati Puja ditetapkan nyejer sampai keesokan harinya.
Tata letak banten saraswati :
Hulu (luan)
Banten pejati yang terdiri atas daksina, peras ajuman , ketipat kelanan, penyeneng, penyucian, canang sari

Tengah
Ayaban tumpeng lima ( peras, pengambean, dapetan) banten guru dan banten saraswati.

Bawah (teben)
Tebasan byakala, prayascita dan segehan


Etika tata letak banten piodalan:

Hulu (Luanan)
Pada masing-masing pelinggih diletakan banten pejati
Madya (asagan )
Banten ayaban, tumpeng pitu, peras, pengambean, pengulap, dapetan, penyeneng, sodan, rayunan, gebogan, sesayut, jerimpen.
Bawah (teben)
Caru atau segehan agung
Didepan pemimpin upacara ( diarep pemangku)
Pejati, byakala, durmanggala, prayascita, pengulapan


Lima jenis Yadnya yang berdasarkan kemampuan
Yadnya adalah suatu korban suci yang dilakukan secara tulus dan ikhlas untuk mencapai kesempurnaan hidup. Berikut adalah 5 jenis yadnya yang dapat dilkakukan berdasarkan kemampuan

1.      Dewa Yadnya (korban suci yang ditujukan untuk para dewa dan segala manifestasinya):
-   melaksanakan puja tri sandhya & muspa
-   mempelajari dan menjalankan ajaran kitab suci Weda ( ajaran agama )
-   melakukan yoga, japa dan meditasi
2.      Pitra Yadnya (korban suci yang ditujukan untuk para leluhur )
-   menuruti dan menjalankan nasehat orang tua
-   merawat dan membahagiakan orang tua
-   melaksanakan upacara ngaben
-   sembah sujud bhakti kepada para leluhur
3.      Manusa Yadnya (korban suci yang ditujukan  untuk kesempurnaan hidup manusia )
-   memberikan bantuan kepada sesama umat manusia
-   menghormati sesama manusia (athiti puja)
-   melaksanakan program pendidikan, kesehatan yang dapat bermanfaat untuk kemajuan dan kesempurnaan hidup
-   melaksanakan upacara garbhawedana sampai pada upacara pawiwahan
4.      Rsi Yadnya (korban suci yang ditujukan untuk para orang-orang suci)
-   membangun tempat-tempat suci
-   berdana punia kepada orang-orang suci
-   belajar dan menjalankan ajaran-ajaran orang suci
-   melakukan upacara ekajati, dwijati
5.      Bhuta Yadnya (korban suci yang ditujukan kepada semua mahluk hidup)
-   melakukan yadnya sesa setiap setelah memasak
-   mecaru pada waktu-waktu tertentu
-   melestarikan lingkungan sekitar
-   memelihara hewan dengan penuh kasih sayang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar