MATA
KULIAH KAJIAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
PENTINGNYA
MEDIA VISUAL
DALAM
MERANCANG MATERI YANG EFEKTIF
Dosen
Pengampu : Dr. Drs. I Wayan Suarjaya, M.Si
OLEH :
Ida Bagus Alit
ArtaWiguna
15.1.2.5.2.0821
PROGRAM PASCA SARJANA
INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI
DENPASAR 2016
KATA PENGANTAR
Om Swastyastu,
Puji syukur penulis
panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widi Wasa karena atas Asung Kerta Wara
Nugraha Ida Sang Hyang Widi Wasa / Tuhan yang Maha Esa, serta bimbingan dari
Bapak Dr. I Ketut Sudarsana, S.Ag., M.Pd.H selaku dosen KajianTeknologiPendidikan kami
dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini dengan cukup baik. Kami menyusun
karya tulis ini karena didorong oleh kewajiban kami sebagai mahasiswa untuk
menyiapkan segala sesuatu yang terkait dengan sarana prasarana yang diperlukan
dalam proses kegiatan belajar mengajar di sekolah. Selain itu, makalah
ini kami susun dari berbagai sumber yang kami dapat.
Kami sadari bahwa karya
tulis ini masih terlalu sederhana dan banyak kekurangannya. Hal ini dikarenakan
terbatasnya waktu dan kemampuan yang kami miliki. Oleh sebab itu, kami
memerlukan saran dan kritik anda terutama dosen mata kuliah landasan
pembelajaran yang dapat membangun minat pembaca.
Akhir kata, kami ucapkan
terimakasih dan Semoga paper ini bermanfaat dan berguna bagi kita semua
dalam rangka mencapai tujuan nasional.
Om Santih, Santih,
Santih Om
Denpasar,
Juni 2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Perkembangan
teknologi yang sangat pesat sangat berpengaruh dalam dunia pendidikan. Dengan
berkembangnya teknologi ini mengakibatkan berkembangnya ilmu pengetahuan yang
memiliki dampak positif maupun negatif. Perkembangan teknologi ini dimulai dari
negara maju, sehingga Indonesia sebagai negara berkembang perlu mensejajarkan
diri dengan negara-negara yang sudah maju tersebut.
Di era globalisasi ini pendidikan
tidak akan terlepas dari peranan media dalam pemanfaatannya di dunia pendidikan.
Kita sadari semakin banyak saluran informasi dalam berbagai bentuk media. Dalam
hal ini, kita sebagai calon pendidik dapat lebih mudah untuk menyampaikan
materi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Penggunaan media
pembelajaran sangat diperlukan untuk menyalurkan pesan, merangsang fikiran,
perasaan, dan kemauan peserta didik serta mengaktifkan pembelajaran dalam
memberi tanggapan dan umpan sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar pada
diri peserta didik untuk melakukan praktik-praktik dengan benar.
Maka dari itu, dalam makalah ini kami membahas tentang salah
satu media pembelajaran yaitu media visual. Media visual merupakan media yang
memberikan gambaran menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan abstrak. Media
visual ini lebih bersifat realistis dan dapat dirasakan oleh sebagian besar
panca indera kita khususnya indera penglihatan. Manfaat yang kita dapat dalam
penggunaan media ini adalah pemakaiannya yang efektif dan efisien, praktis, dan
lebih cepat dipahami oleh peserta didik. Pendidik dapat memanfaatkan
media-media secara optimal sehingga menghasilkan pengalaman pembelajaran yang
menyenangkan seperti media visual untuk mempermudah dalam berinteraksi dan
pemberian materi yang akan dibahas pada peserta didik.
Dalam sistem pendidikan modern, fungsi pendidik sebagai
penyampai pesan-pesan pendidikan tampaknya perlu dibantu dengan media
pendidikan, agar proses belajar mengajar dan proses pendidikan pada umumnya
dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
1.2
Rumusan
Masalah
1.
Apa yang dimaksud
dengan media visual?
2.
Apa manfaat dari
penggunaan media visual?
3.
Apa saja contoh-contoh
dari media visual?
1.3
Tujuan
Penulisan
Adapun tujuan dari pembuatan
makalah ini adalah :
1.
Untuk mengetahui
pengertian dari media visual.
2.
Untuk mengetahui
manfaat dari penggunaan media visual.
3.
Untuk mengetahui
contoh-contoh dari media visual.
1.4
Manfaat
Penulisan
1.
Diharapkan dapat
menyumbangkan konsepsi tentang pengertian dari media visual.
2.
Diharapkan dapat
menyumbangkan konsepsi dan pemahaman tentang manfaat dari penggunaan media
visual.
3.
Diharapkan dapat
menyumbangkan konsepsi dan memberikan contoh-contoh dari media visual.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Dari Media Visual
Kata media berasal dari bahasa Latin
yaitu medius yang artinya tengah, perantara atau pengantar. Kata Media merupakan
bentuk jamak dari kata “Medium” yang
secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau
pengantar sumber pesan dengan penerima pesan.. Kamus Besar Ilmu Pengetahuan
(dalam Dagun,2006:634) media merupakan perantara/ penghubung yang terletak
antara dua pihak, atau sarana komunikasi seperti koran,majalah, radio,
televisi, film, poster, dan spanduk. Menurut Arsyad (2011: 4) media adalah
semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau
menyebar ide, gagasan atau pendapat,
sehingga ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima
yang dituju. Dalam konteks dunia pendidikan, Gerlach & Ely (dalam Arsyad, 2011: 3)
mengungkapkan bahwa media secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun
kondisi yang membuat siswa mampu
memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.
Dalam pendidikan, media diartikan
sebagai komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi
intruksional dilingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
Pengertian media menurut beberapa sumber adalah sebagai berikut :
1. Association for
Educational Communications Technology (AECT) : media sebagai bentuk dan
saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi.
2. Gagne : media adalah berbagai jenis
komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk belajar.
3. Briggs : media adalah segala alat
fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar.
Media
visual adalah media yang bisa dilihat, dibaca dan diraba. Media ini
mengandalkan indra penglihatan dan peraba. Berbagai jenis media ini sangat
mudah untuk didapatkan. Contoh media yang sangat banyak dan mudah untuk
didapatkan maupun dibuat sendiri. Contoh: media foto, gambar, komik, gambar
tempel, poster, majalah, buku, miniatur, alat peraga dan sebagainya. Media
berbasis visual (image atau perumpamaan) memegang peranan yang sanagat penting
dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat
ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan
hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar menjadi efektif,
visual sebaiknya ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus
berinteraksi dengan visual (image) itu untuk meyakinkan terjadinya proses
informasi, yang termasuk dalam kelompok ini yaitu Gambar representasi, Diagram,
Peta,Grafik, Overhead Projektor (OHP), Slide, dan Filmstrip
Media visual merupakan penyampaian
pesan atau informasi secara teknik dan kreatif yang mana menampilkan gambar,
grafik serta tata dan letaknya jelas,sehingga penerima pesan dan gagasan dapat diterima
sasaran.
Apabila dikaitkan antara media visual dan pembelajaran maka
pembelajaran itu akan menarik, efektif dan efesien karena peserta didik terutama
siswa sekolah dasar masih berfikir konkrit, semua yang guru utarakan atau
sampaikan harus dibuktikan sendiri dengan mata mereka. Media visual merupakan
sumber belajar yang berisikan pesan atau materi pelajaran yang dibuat secara
menarik dalam bentuk kombinasi gambar, teks, gerak, dan animasi yang
disesuaikan dengan usia peserta didik sehingga pembelajaran akan menyenangkan
dan tidak menjenuhkan.
Media Visual yang bergerak ialah media yang dapat
menampilkan gambar atau bayangan yang dapat bergerak dilayar bias, seperti:
bias gambar-gamabar yang ditampilkan oleh motion
picture film dan loopfilm.
Jadi yang dimaksud dengan media
visual adalah media yang memberikan gambaran menyeluruh dari yang konkrit
sampai dengan abstrak. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa media visual
merupakan salah satu media untuk pembelajaran. Media bersifat realistis dan
dapat dirasakan oleh sebagian besar panca indera kita terutama oleh indera
penglihatan.
2.2
Manfaat
Media Visual
Banyak hal yang harus diperhatikan
dalam penggunaan media visual dalam menopang proses pembelajaran. Pertimbangan-pertimbangan
mulai dari fungsi ekonomis, kepraktisan, dan manfaat yang diperoleh dari
penggunaan media visual dijadikan pertimbangan bagi seorang guru terutama untuk
memudahkan dalam fungsi utamanya sebagi seorang pendidik dan pengajar.
Pengoptimalan media visual
memberikan dampak psikologis bagi guru, karena ia akan lebih memiliki rasa
percaya diri dalam menyampaikan materi atau pesan kepada peserta didik. Jika
dilihat lebih lanjut sebenamya media visual ini sudah tidak asing lagi bagi
para guru. Sebab, sejak di bangku kuliah mereka sudah diberikan pengetahuan dan
keterampilan dasar pemanfaatan media pembelajaran sehingga, dalam situasi
mengajar yang sesungguhnya guru tinggal mengembangkan atau menciptakan
media-media visual baru yang lebih kreatif dan inovatif.
a.
Peranan Teknologi
Jenis teknologi yang digunakan dalam
pembelajaran terdiri dari media visual (filmstrip, televisi, dan kaset video)
dan computer. Memang ada bentuk teknologi lain yang dapat digunakan dalam
pembelajaran, namun kedua jenis teknologi tersebut paling banyak penggunaan,
untuk menunjang pembelajaran dalam kelas dan memiliki dampak terhadap pembuatan
keputusan intruksional.
1.
Media visual : penerapan pada prinsip-prinsip belajar dam
pembelajaran
2.
Komputer :penggunaan di kelas, jenis-jenis
perangkat lunak, dan penunjuk perangkat lunak
Film, filmstrip,televise, dan kaset,video
merupakan media noninteraktif, sebab si penonton tidak dapat mengubah
penyajian, tetap sama dalam kurun waktu, variasi hanya terjadi pada kualitas
prokduksi, misalnya kualitas suara dan kejelasan gambar. Media-media tersebut
paling efektif penggunaannya dalam pembelajaran sebagai penunjang tujuan
intruksional khusus, baik tujuan kognitif maupun tujuan afektif. Alat-alat
tersebut dapat digunakan sebagai bagian dari pelajaran atau dalam rangkaian
unit pembelajaran secara terencana. Sumber-sumber media visual tersebut dipilih
oleh guru tentunya tergantung pada dana yang tersedia, adanya sumber-sumber
setempat dan kebutuhan pembelajaran para siswa sesuai dengan urutan
instruksional.
Pemanfaatan teknologi dalam Pendidikan yaitu
Perkembangan teknologi yang sangat pesat, sejak lama telah dimanfaatkan dalam
dunia pendidikan. Seperti penemuan kertas, mesin cetak, radio, video
taperecorder, film, televisi, overhead projector (OHP), dan computer baik dalam
bentuk computer assisted instruction (CAI), computer based instruction (CBI)
maupun E-learning telah dimanfaatkan dalam proses pendidikan. Pada hakikatnya
alat-alat tersebut tidak dibuat khusus untuk keperluan pendidikan, akan tetapi
alat-alat tersebut ternyata dapat dimanfaatkan dalam proses pendidikan, bahkan
dapat meningkatkan efektivitas, efisiensi dan kualitas hasil pembelajaran.
b.
Pengaruh Teknologi
Kekuatan teknologi pembelajaran memang
terletak pada teknologi itu sendiri. Kemajuan dalam teknologi akan banyak
merubah hakekat praktek dalam bidang teknologi pembelajaran. Teknologi telah
memberikan prospek munculnya stimulus yang realistik, memberikan akses terhadap
sejumlah besar informasi dalam waktu yang cepat, menghubungkan informasi dan
media dengan cepat, dan dapat menghilangkan jarak antara pengajar dan
pembelajar (Hannfin, 1992). Perancang yang terampil dan kreatif dapat
menghasilkan produk pembelajaran yang dapat memberikan keunggulan dalam :
(a)
mengintegrasikan media
(b)
menyelenggarakan pengemdalian
atas pembelajar yang jumlahnya hampir tidak terbatas, dan bahkan
(c)
mendesain kembali untuk
kemudian disesuaikan kebutuhan, latar belakang dan lingkungan kerja setiap
individu.
Teknologi, disamping mampu
menyediakan berbagai kemungkinan tersedianya media pembelajaran yang lebih bervariasi,
juga dapat mempengaruhi praktek di lapangan dengan digunakannya sarana berbasis
komputer untuk menunjang tugas perancangan.
c.
Manfaat Media Visual
Adapun manfaat dari penggunaan media visual antara lain:
1.
Media visual bermanfaat sebagai
alat bantu dalam proses pembelajaran.
2.
Pengajaran lebih menarik perhatian
pembelajar sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar
3.
Bahan pengajaran akan lebih jelas
maknanya, sehingga dapat lebih di pahami pembelajar, serta memungkinkan
pembelajar menguasai tujuan pengajaran dengan baik
4.
Metode pembelajaran bervariasi,
tidak semata-semata hanya komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata lisan
pengajar, pembelajar tidak bosan, dan pengajar tidak kehabisan tenaga.
5.
Pembelajar lebih banyak melakukan
kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan penjelasa dari pengajar saja,
tetapi juga aktivitas lain yang dilakukan seperti mengamati, melakukan,
mendemonstrasikan dan lain-lainya.
6.
Media visual dalam pembelajaran juga
berfungsi untuk merangsang pembelajaran dengan menghadirkan obyek sebenarnya
dan obyek yang langkah.
7.
Membuat duplikasi dari obyek yang
sebenarnya
8.
Membuat konsep abstrak ke konsep
konkret
9.
Memberi kesamaan persepsi
10. Mengatasi
hambatran waktu, tempat, jumlah, dan jarak
11. Menyajikan
ulang informasi secara konsisten
12. Memberi
suasana yang belajar yang tidak tertekan, santai, dan menarik.
13.
Media bersifat konkrit, lebih
realistis dibandinakan dengan media verbal atau non verbal sehingga lebih
memudahkan dalam pengaplikasiannya.
14.
Beberapa penelitian membuktikan
bahwa pembelajaran yang diserap melalui pengelihatan (media visual), terutama
media visual yang menarik dapat mempercepat daya serap peserta didik dalam
memahami pelajaran yang disampaikan.
15.
Media visual dapat mengatasi
keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik dan dapat
melampaui batasan ruang kelas. Melalui penggunaan media visual yang tepat, maka
semua obyek itu dapat disajikan kepada peserta didik.
16.
Lebih efektif dan efisien
dibandingkan media verbal lainnya karena jenisnya beragam, pendidik dapat menggunakan
semua jenis visual yang ada. Hal ini dapat menciptakan sesuatu yang variatif
dan tidak membosankan bagi peserta didik.
17.
Penggunaannya praktis, maksudnya
media visual ini mudah dioperasikan oleh setiap orang. Misal penggunaan media
Transparansi Overhead Tranparancy (OHT).
Dengan demikian media visual sangatlah berperan penting
dalam proses belajar mengajar karena media visual memiliki peran yaitu
memudahkan dalam penyampaian materi kepada peserta didik. Peserta didik akan
terbantu dalam memahami materi yang komplek. Pemanfaatan media visual juga
berperan bagi peserta didik.
Jadi secara khusus
media visual dan teknologi pada umumnya bermanfaat untuk menyalurkan pesan
dari sumber ke penerima pesan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam
simbol-simbol visual. Selain itu, manfaat dari penggunaan media visual adalah
untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, menggambarkan atau menghiasi
fakta yang mungkin akan cepat dilupakan jika tidak divisualkan.
2.3
Macam-Macam
Media Visual.
Untuk mempermudah penyampaian materi
kepada peserta didik perlu dipilih media yang tepat. Ketepatan dalam pemilihan
media visual menyebabkan proses pembelajaran menjadi lancar dan materi yang
disampaikan dipahami peserta didik. Misalnya Guru pendidikan jasmani dapat memanfaatkan
media visual yang umum dipergunakan seperti gambar atau foto atau VCD. Kedua
jenis media visual ini mempunyai beberapa kelebihan yaitu, mudah dibuat dan
digunakan, praktis, sederhana, dan relatit murah.
Beberapa kriteria yang perlu
diperhatikan oleh guru dalam memilih media visual. Diantaranya. media visual
yang dipilih sesuai dengan kurikulum, tujuan pembelajaran yang ingin dicapai,
mempertimbangkan kemampuan dan keterampilan peserta didik, praktis dan
sederhana, bersifat fleksibel, multiguna, tahan lama, ekonomis, dan mudah
digunakan oleh guru.
Media Visual Terdiri dari :
1. Media visual yang tidak dapat
diproyeksikan
a.
Media realita dalah benda nyata.
Benda tersebut tidak harus dihadirkan diruang kelas, tetapi siswa dapat melihat
langsung ke obyek. Kelebihan dari media realita ini adalah dapat memberikan
pengalaman nyata kepada siswa. Misal untuk mempelajari keanekaragaman makhluk
hidup, klasifikasi makhluk hidup, ekosistem, dan organ tanaman.
b.
Model adalah benda tiruan dalam
wujud tiga dimensi yang merupakan representasi atau pengganti dari benda yang
sesungguhnya. Penggunaan model untuk mengatasi kendala tertentu sebagai
pengganti realita, misal untuk mempelajari sistem gerak, perencanaan,
pernafasan, peredaran darah, sistem ekskresi, dan syaraf pada hewan.
c.
Media grafis tergolong media visual
yang menyalurkan pesan melalui simbol-simbol visual. Fungsi dari media grafis
adalah menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran, mengilustrasikan suatu
fakta atau konsep yang mudah terlupakan.
Jenis-jenis media
grafis adalah :
1)
Gambar/foto.
Melalui gambar dapat mengalihkan
pengalaman belajar dari taraf belajar dengan lambang kata-kata ke taraf yang
lebih kongkrit. Misalnya guru akan menjelaskan terjadinya letusan gunung
berapi, maka pembelajar akan lebih mudah menangkap gambar daripada uraian guru.
Selain dapat menggambarkan berbagai hal, gambar mudah diperoleh dari majalah,
koran, bulletin, dan lain-lain. Kalau terpaksa tidak dapat menggambar dengan
bagus guru dapat menggambar dengan sederhana, misalnya gambar dengan
bentuk-bentuk seperti tongkat/garis-garis/gambar corek.
-
Kelebihan gambar antara lain:
a)
Dapat menerjemahkan ide-ide abstrak ke dalam bentuk yang
lebih nyata.
b)
Banyak tersedia dalam buku-buku.
c)
Sangat mudah dipakai karena tidak membutuhkan peralatan.
d)
Relatif tidak mahal.
e)
Dapat dipakai untuk berbagai tingkat pelajaran dan bidang
studi.
- Kelemahan gambar antara lain:
a)
Kadang-kadang terlampau kecil untuk ditunjukkan di kelas
yang besar.
b)
Gambar mati adalah gambar dua dimensi. Untuk menunjukkan
dimensi yang ke tiga (kedalam benda), harus digunakan satu seri gambar dari
objek yang sama tetapi dari sisi yang berbeda.
c)
Tidak dapat menunjukkan gerak.
d)
Pembelajar tidak selalu mengetahui bagaimana membaca gambar.
- Manfaat
gambar sebagai media visual antara lain:
a) Menimbulkan daya tarik bagi siswa.
Gambar dengan berbagai warna akan lebih menarik dan membangkitkan minat serta
perhatian siswa.
b) Mempermudah pengertian siswa, suatu
penjelasan yang bersifat abstrak dapat dibantu dengan gambar.
c) Memperjelas bagian-bagian yang
penting. Melalui gambar, dapat diperbesar bagian-bagian yang penting atau yang
kecil sehingga dapat diamati lebih jelas.
d) Menyingkat suatu uraian panjang.
Uraian tersebut mungkin dapat ditunjukkan dengan sebuah gambar saja.
- Ciri-ciri
gambar yang baik:
a) Cocok dengan tingkatan umur dan
kemampuan siswa.
b) Bersahaja dalam arti tidak terlalu
kompleks, karena dengan gambar itu siswa mendapat gambaran yang pokok.
c) Realistis, maksudnya gambar itu
seperti benda yang sesungguhnya atau sesuai dengan apa yang digambar, sudah
tentu perbandingan ukuran juga harus diperhatikan.
d) Gambar dapat diperlakukan dengan
tangan. Apa yang menganggap bahwa gambar adalah sesuatu yang suci, tetapi
sebagai media pembelajaran, gambar harus dapat dipegang, diraba oleh siswa
-
Teknik penggunaan gambar:
Sebelum menggunakan gambar, hal yang perlu diperhatikan
adalah:
a) Pengetahuan apa yang akan
diperlihatkan melalui gambar itu.
b) Kemungkinan salah pengertian yang
akan ditimbulkan oleh gambar.
c) Persoalan apa yang hendak dijawab
oleh gambar.
d) Reaksi emosional apa yang hendak
dibina oleh gambar.
e) Apakah gambar itu membawa siswa ke
penyelidikan lebih lanjut.
f) Apakah sekiranya ada media lain yang
lebih tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
-
Cara menunjukkan gambar:
Kepada siswa hendaknya ditunjukkan hal-hal yang perlu
diperhatikan pada waktu mempelajari gambar, antara lain:
a)
Apa yang harus dicari siswa dalam gambar itu.
b)
Siswa harus mengerti bagaimana mempelajari gambar.
c)
Bagaimana siswa memberikan kritik terhadap gambar.
d)
Bagaimana hubungan gambar tersebut dengan materi pelajaran
lain.
e)
Bila gambar terlampau luas, berikan dalam seri-seri gambar
yang mempunyai ukuran logis.
f)
Waktu melihat gambar, mungkin tidak semua siswa dapat
melihat dengan jelas, maka sesudah pembelajaran berakhir hendaknya gambar diletakkan
ditempat yang dapat dijangkau oleh siswa.
2) Sketsa
Sketsa adalah gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian
pokok tanpa detail sehingga dapat menarik perhatian siswa.
3) Ilustrasi
Ilustrasi didefinisikan sebagai gambar atau wujud yang menyertai
teks. Gambar atau tulisan tersebut merupakan suatu kesatuan yang bertujuan
memperjelas teks. Pendapat lain mengatakan bahwa ilustrasi adalah gambar atau
wujud lain yang bermaksud menerangkan, menghias, ditampilkan dengan suatu
kepribadian dan mengandung daya tarik. Dari uraian tersebut dapat ditarik
kesimpulan bahwa ilustrasi mempunyai arti menerangkan atau membuat sesuatu
menjadi lebih jelas, ilustrasi dapat berupa gambar, tulisan, ucapan, gerak
(tari), bunyi (musik).
4) Karikatur
Karikatur adalah gambar yang disederhanakan bentuknya dan
biasanya berisi sindiran. Merencanakan karikatur tidaklah mudah, karena harus
memahami terlebih dahulu objek yang akan dibuat. Jika akan membuat karikatur
tentang seseorang, yang perlu diperhatikan adalah ciri khas orang yang akan
ditonjolkan. Untuk mengungkapkan hal itu, diperlukan keterampilan-keterampilan
khusus untuk menuangkan ke dalam bentuk goresan-goresan. Gambar yang berwujud
karikatur ini dapat digunakan sebagai media komunikasi untuk semua tingkatan
sosial. Bentuk karikatur selain menarik, juga dapat meningkatkan perhatian
orang, dan memperjelas ide serta informasi yang dikemukakan.
5)
Poster
Poster merupakan suatu gambar yang mengkombinasikan
unsur-unsur visual seprti garis, gmbar, dan kata-kata yang bermaksud menarik
perhatian serta mengkomunikasikan pesan secara singkat. Agar lebih efektif
poster seharusnya berwarna dan menimbulkan daya tarik dengan maksud menjangkau
perhatian dan menghubungkan pesan-pesannya dengan cepat. Dalam proses
pembelajaran, poster dapat menimbulkan perhatian siswa. Misalnya untuk
mengenalkan suatu topik atau materi baru, sebagai peringatan untuk hal-hal yang
berbahaya, seperti praktikum dengan bahan-bahan kimia, listrik dengan tegangan
tinggi, dapat diberikan melaluai suatu poster.
6)
Diagram/skema.
Diagram/skema merupakan gambar
sederhana yang menggunakan garis dan simbol untuk menggambarkan struktur dari
obyek tertentu secara garis besar. Misal
untuk mempelajari organisasi kehidupan dari sel sampai organisme.
7) Bagan/chat
Bagan/chat menyajikan ide atau
konsep yang sulit sehingga lebih mudah dicerna siswa. Selain itu bagan mampu
memberikan ringkasan butir-butir penting dari penyajian. Dalam bagan sering
dijumpai bentuk grafis lain, seperti : gambar, diagram, kartun, atau lambang
verbal.
Beberapa jenis bagan antara lain:
a) Bagan organisai (aliran)
Bagan organisasi adalah bagan yang menjelaskan tentang
hubungan fungsional antara bagian-bagian dalam suatu organisasi. Misal
kepengurusan tingkat kelurahan sampai RT.
b) Bagan bergambar (bagan lukisan)
Bagan lukisan merupakan bagan yang disampaikan dalam bentuk
lukisan atau gambar. Misal dalam suatu peta, dicantumkan gambar hasil-hasil
suatu daerah atau gambar binatang yang hidup di daerah itu.
c) Bagan perbandingan atau perbedaan.
Bagan ini menunjukkan perbandingan atau perbedaan sesuatu
yang ditunjukkan dengan lukisan atau kata-kata.
d) Bagan pandang tembus
Bagan pandang tembus adalah bagan yang menerangkan keadaan
di dalam suatu benda. Misal interior suatu pesawat terbang yang mewah, mobil
atau binatang.
e) Bagan keadaan
bagan yang menerangkan suatu keadaan suatau benda dengan
bermacam-macam ukuran. Misal macam-macam ukuran gergaji.
f) Bagan terurai
Bagan terurai merupakan bagan yang memberikan gambaran
seandainya sesuatu diurai tetapi tetap dalam posisi dan urutan semula. Misalnya
adalah bagan terurai mesin sepeda motor.
g) Bagan petunjuk
Bagan petunjuk adalah bagan yang memberikan petunjuk
pembuatan sesuatu. Misal: pembuatan bangunan, jebatan, bangku.
h) Bagan waktu
Bagan waktu merupakan bagan yang melukiskan keadaan waktu
tertentu terjadi suatu proses. Contoh tumbuhnya kacang, dari mulai biji ditanam
pada hati pertama sampai tumbuhan berbuah, perkembangan katak, fase bentuk
bulan.
i) Bagan pertumbuhan
Bagan pertumbuhan adalah bagan yang menerangkan hubungan
antara fakta-fakta, terdiri dari bagan pohon, yang berpangkal pada sesuatu dan
berakhir pada bagian-bagian kecil, contoh silsilah raja-raja, bagan suatu
percetakan dari direksi sampai dengan bagian penempatan, dan bagan arus.
j) Bagan skematik
Bagan skematik adalah bagan yang menerangkan jalannya
sesuatu atau menerangkan bagian-bagian yang penting. Misal: skema perencanaan
makanan, bagaimana makanan dari mulut sampai ke anus.
k) Bagan lembaran balik (flip chart)
Bagan lembaran balik merupakan susunan gambar-gambar yang
digantung pada suatu tiang gantungan kecil, cara menunjukkan dengan dibalik
satu per satu.
8)
Grafik
Grafik merupakan pemakaian lambang-lambang visual untuk
menjelaskan data statistic. Untuk mempermudah pengertian siswa, deretan
angka-angka dapat digambarkan dengan lambang-lambang visual seperti
garis-garis, titik-titik, gambar atau bentuk-bentuk tertentu sehingga menarik
dan mudah dimengerti. Jenis grafik yaitu:
a) Grafik garis
Grafik garis biasanya digambarkan
dengan garis-garis atau titik-titik. Contoh grafik garis yang menggambarkan
perbandingan curve hasil belajar siswa kelas tertentu.
b) Grafik batang atau grafik bidang
Grafik batang menunjukkan
perbandingan yang dilukiskan dengan batang. Misal: jumlah lulusan sutau sekolah
dari tahun ke tahun.
c) Grafik gambar
Grafik gambar merupakan grafik yang
dilukiskan dengan gambar-gambar atau simbol yang telah dikenal umum. Contoh:
perpindahan penduduk dari desa ke kota, dari tahun ke tahun.
e) Grafik lingkaran
Untuk menjelaskan keadaan atau
perbandingan tentang sesuatu dapat digunakan grafik lingkaran, Contoh:
Prosentase IQ anak-anak Indonesia.
9)
Peta
Peta adalah gambar yang menjelaskan permukaan bumi atau
beberapa bagian bumi, yang menunjukan urutan dan posisi relative, menurut skala
yang digambarkan. Jenis peta menurut isinya:
a) Peta fisik, merupakan peta yang
memberikan data khusus mengenai ketinggian suatu daerah, iklim,
tumbuh-tumbuhan, dan keadaan tanah.
b) Peta ekonomi, juga disebut peta
industri untuk menunjukkan hubungan antara wilayah tertentu dengan keadaan
ekonomi.
c) Peta politik, adalah peta yang
menggambarkan batasan-batasan suatu negara sampai bagian-bagian atau
batasan-batasan daerah terkecil, dilengkapi dengan kota-kota terpenting, hutan,
sungai, danau, serta rute transportasi.
d) Jenis peta menurut bentuknya:
10) Realita dan model
Realita atau disebut juga objek
adalah benda yang sebenarnya dalam bentuk utuh. Misalnya: orang, binatang,
rumah, dan sebagainya. Model adalah media tiga dimensi yang mewakili benda yang
sebenarnya. Benda tiga dimensi adalah benda yang mempunyai ukuran panjang,
lebar, dan isi (tinggi). Suatu model mungkin lebih besar, lebih kecil, atau
sama dengan benda sebenarnya yang diwakili. Mungkin lebih lengkap, terinci atau
lebih sederhana sesuai dengan tujuan
pebelajaran yang telah ditetapkan.
11) Berbagai jenis papan
Papan untuk pembelajaran yang sudah
lama dipakai adalah papan tulis yang berwarna hitam atau kadang-kadang hijau
tua, yang banyak dipakai oleh guru untuk membantu penjelasan-penjelasan yang
disampaikan secara lisan. Selain itu, masih ada beberapa jenis papan yaitu:
2. Media visual yang dapat
diproyeksikan
a. Transparansi
OHP merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati, sebab tata letak ruang
kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka dengan siswa (tanpa harus
membelakangi siswa). Perangkat media transparasi meliputi perangkat lunak
(Overhead transparancy/OHT) dan perangkat keras (Overhead projector/OHP).
Teknik pembuatan media transparansi, yaitu :
-
Mengambil dari bahan cetak dengan
teknik tertentu
-
Membuat sendiri secara manual
b. Film
bingkai/slide adalah film transparan yang umumnya berukuran 35 mm dan diberi
bingkai 2x2 inci. Manfaat film bingkai hampir sama dengan transparansi OHP,
hanya kualitas visual yang dihasilkan lebih bagus. Sedangkan kelemahannya
adalah biaya produksi dan peralatan lebih mahal serta kurang praktis. Untuk
menyajikan yang dibutuhkan proyektor slide.
c. Filmstrip Proyektor
Film ini sama halnya dengan slide, akan tetapi tidak di
potong-potong melainkan diberikan dalam gulungan satu rol, kemudian
diproyeksikan dengan projector filmstrip.
d. Opaque Projector
Nama proyektor ini juga belum diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia. Kalau tiga jenis alat di atas perangkat lunaknya merupakan lembaran
plastik atau film yang transparan, maka untuk opaque, perangkat lunaknya tidak
tembus cahaya, seperti gambar dalam majalah, Koran, tulisan di buku dan
sebagainya.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dalam upaya mencapai suatu proses pembelajaran yang baik,
kita memerlukan suatu media atau alal yang dapat digunakan dalam proses
pembelajaran. Salah satu medianya adalah media visual yang lebih berkaitan
dengan indera penglihatan. Media visual mempunyai kelebihan-kelebihan
tersendiri seperti penggunaannya yang praktis, lebih efektif dan efisien serta
dapat mempercepat daya serap peserta didik.
Dengan menggunakan media visual
secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif peserta didik. Sehingga
menimbulkan gairah belajar, memungkinkan interaksi langsung antara siswa,
lingkungan, kenyataan, dan memungkinkan siswa untuk belajar sesuai dengan minat
dan kemampuannya. Penggunaan media visual dalam pembelajaran dapat membantu
anak dalam memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa. Penggunaan media
visual pembelajaran dapat mempermudah siswa dalam memahami sesuatu yang abstrak
menjadi lebih konkrit.
Media visual diklasifikasikan menjadi 2:
a.
Media visual yang tidak diproyeksikan: missal: gambar mati,
ilustrasi, karikatur, poster, bagan, diagram, grafik, peta, realia, model,
specimen, mock up, berbagai jenis papan, sketsa.
b.
Media visual yang diproyeksikan. Media ini banyak jenisnya,
namun dalam buku ajar ini hanya dikemukakan beberapa jenis. yaitu ohp, slide,
filmstip, dan opaque proyektor.
3.2
Saran
Kita sebagai peserta didik, calon pendidik maupun para
pendidik hendaknya selalu menambah ilmu pengetahuan,
meningkatkan kualitas pembelajaran dengan melakukan renovasi dalam
pembelajaran, menggunakan multimedia dalam pembelajaran diantaranya dengan
menggunakan komputer . Selain itu kita sebagai peserta didik, calon pendidik maupun para
pendidik hendaknya perlu memperhatikan setiap pemilihan media pembelajaran yang
akan kita gunakan terutama pada media visual. Pemilihannya harus tepat dan
efektif sesuai konsep dan tujuan pembelajaran serta disesuaikan dengan
perkembangan psikologis anak atau peserta didik dan menjauhkan media visual
yang berbau pornografi sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada
diri peserta didik. Sebaiknya para pendidik (guru) juga menggunakan alat bantu
mengajar (teaching aids) berupa gambar, model, atau alat-alat lain yang dapat
memberikan pengalaman konkrit, motivasi belajar, serta dapat mempertinggi daya
serap siswa.
Daftar Pustaka
Anitah,
Sri, Prof., M.Pd. 2010. Media
Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka.
Arsyad
M.A Azhar, Prof. Dr. 2011. Media Pembelajaran.
Jakarta : Rajawali Pers.
Efendi dkk.
2012. Pendidikan karakter, kerangka, metode dan aplikasi untuk pendidikan
Profesional. Jakarta: Baduose Media.
Nasution.1999. TeknologiPendidikan. Jakarta: BumiAksara
IshakAbdulahdanDeniDarmawan.
2013. TeknologiPendidikan. Jakarta
:Rosda
Susilana, Rudi.
Riyana, Cepi. 2009. Media Pembelajaran:
Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian. Bandung: CV Wacana
Prima.
Sudjana,
Nana,Dr. Dan Rivai, Ahmad,Drs. 2009. Media
Pembelajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo
http://makalahe19.blogspot.co.id/2015/01/makalah-tekpen-media-pendidikan-dan.html
di ases pada tanggal 10/6/2016
http://zonainfosemua.blogspot.co.id/2011/01/media-berasal-dari-bahasa-latin.html
di ases pada tanggal 10/6/2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar