Banyak
orang yang berpikir bahwa kebohongan dalam bentuk apapun itu tidak
diperbolehkan karena dianggap sebagai bentuk dari pada dosa. Namun, Umat Hindu
berkata lain. dalam Ajaran Agama Hindu, seperti halnya yang terjadi dalam kisah
Mahabharata, dimana Khresna meminta Yudisthira untuk berbohong atas kematian
Aswatthama untuk mengalahkan guru Drona.
Bahkan dalam CNs.VII.12 juga disebutkan:
"Janganlah hidup terlalu lurus
atau terlalu jujur, sebab begitu Anda pergi ke hutan Anda akan melihat bahwa
pohon-pohon yang lurus ditebang, sedangkan pohon-pohon yang bengkok dibiarkan
hidup."
Dalam Ajaran Hindu mengenal Panca Nrta yaitu Lima kebohongan
yang diperbolehkan. pembagiannya antara lain:
1.
Berbohong Kepada Anak-anak
Misalnya membohongi anak kecil kalau
dia menduduki bantal maka akan bisulan. Padahal secara logika, mana mungkin
bantal bisa membuat bisulan. Tujuan dari kebohongan ini adalah menjaga sopan
santun sang anak bahwa bantal untuk kepala tidak boleh diduduki.
2.
Berbohong dalam Dunia Perdagangan
Untuk memperoleh untung, seorang
pedagang memang berbohong ketika menjual sesuatu barnag miliknya. Akan sangat
tidak mungkin jika seseorang menjual barang dagangannya sesuai dengan harga
aslinya, maka pedagang itu pasti akan rugi mengingat biaya transportasi dan
lain sebagainya harus diperhitungkan.
3.
Berbohong Kepada Musuh
Misalnya, saat di medan perang, kita
tertangkap oleh musuh dan jiwa kita terancam jika tidak memberi informasi.
Dalam keadaan seperti ini kita boleh berbohong dalam memberikan informasi.
4.
Berbohong Kepada Pasangan
Aturan ini berlaku untuk pasangan
yang sudah terikat janji suci pernikahan. Mengapa boleh berbohong pada
pasangan? Ini tujuannya cukup baik yaitu menjaga keharmonisan rumah tangga.
Misalnya, di pagi hari seorang istri membuatkan sarapan untuk suaminya. Tentu
suaminya memuji bahwa masakan istrinya sangat enak, walau kenyataannya mungkin
rasanya asin.
5.
Berbohong Kepada Orang Sakit
Misalnya, jika kita menjenguk
seorang kawan di rumah sakit. Selalu katakan “Kamu akan segera sembuh”, baik
itu kebenaran atau kebohongan. Namun, jika kita mengatakan “umurmu tinggal 7
hari lagi”. Coba kita pikirkan, bagaimana perasaan orang tersebut.
penggunaanya harus hati-hati
BalasHapusOke
Hapusbisa materi??
BalasHapus